Thursday, March 13, 2014

SENYUM DALAM DETIK


Hujan mengguyur tanah pertiwi
Angin menghembus begitu kencang
Suara bergemuruh bagaikan ombak di lautan
Ku pandangi langit dengan tetesan air hujan
Menetes pula genangan air di pipi
Terbersit pertanyaan dalam hati
Sampai kapan aku mampu tersenyum bersama?
Sampai kapan jasad ini mampu merangkul semuanya?
Akankah jari jemariku masih mampu menggandeng tangan saudaraku?
Bergunakah diriku selama ini?
Ataukah aku hanya seonggok daging yang bernama..
Pertanyaan pun berlanjut begitu mengejutkan….
Masih lamakah nyawa ini akan menetap dalam raga?
Berapa banyak dosa yang telah ku perbuat?
Apakah aku hanya manusia bertopeng
Yang berusaha bersembunyi di balik tirai kehidupan
Namun, aku terlalu congkak untuk mengakuinya
Ku terlalu sombong untuk hidup ini
Pembohong, pendusta dan penghianatkah!!!
Itukah kata yang patut ku sandang,,,,
Kini ku tak mampu berkata untukmu kehidupan
 tertunduk pandangan ku
Ku hanyalah sebutir pasir
Kini ku hanya punya satu harapan
Ku ingin melihat senyummu untukku
Maukah engkau tersenyum kepadaku???
Karena hanya ini yang mampu ku persembahkan untukmu
Tiada kata yang lekang untuk ku ucapkan
Seuntai maaf untukmu kehidupan
Tuhan…..
Jika Engkau (Tuhan) mengizinkan, izinkan aku sejenak tersenyum untuknya dalam detik…
Terimakasih Tuhan atas sapaan lembut yang kau berikan Melalui hompimpanya hatiku
Terimakasih kawan engkau telah memberi pelajaran yang berharga dalam kehidupanku
Aku tak mampu membalas apapun untukmu
Hanya do’a melalui kehidupan dan senyum dalam detik…

0 comments:

Post a Comment