Tuesday, March 11, 2014

BAGAI BAHTERA TIADA PELABUHAN

 
Senyum tulus nan indah menghiasi bibir dan hati
Ku berusaha berjalan sejauh kaki ini melangkah
Ku temukan bunga indah mekar, ku tengok dan  ku cium harumnya
Ku ingat pada tujuan kaki melangkah dan Tak mampu ku petik bunga itu
Yang terbawa hanya keharuman dalam mengarungi bahtera kehidupan
Di saat susah, terjatuh, dan serasa tak mampu lagi bibir ini tersenyum seperti dulu
Ku mencoba menghadirkan harumnya bunga itu
Langkah kakipun makin jauh, ku ingin kembali untuk dapat memetik indah dan harumnya bunga yang mekar tadi
Langkah membalik tiada berasa sedang mencari bunga yang serupa
Namun, ada pemilik kebun yang datang untuk memetiknya
Tercengang, dan terdiam yang hanya bisa ku lakukan
Tapi keharumannya tak pernah hilang dalam dekapan
Ku bisikkan kata pada bunga dari kejauhan
Mampukah suatu saat aku akan memiliki bunga sepertimu???
Indah dan menyejukkan ketika mata ini memandang
Bunga pun berjawab, ‘andai engkau tadi memetikku
Pasti sekarang aku menjadi milikmu
Ternyata petani yang menanamku (bunga) memberikanku kepada orang lain
Jangan khawatir, ada seribu bunga di taman ini yang lebih indah dariku (bunga)’
Kini diriku lega, meski engkau tak mampu ku miliki
Tidaklah aku seperti bahtera yang tiada pelabuhan
Sungguh tak sanggup jika harus menunggu jawab yang tak kunjung datang

0 comments:

Post a Comment