Featured Article

Sunday, April 6, 2014

AMBEKAN "ARTI SEBUAH NAFAS"

Saat burung-burung berceloteh di pagi hari, begitu juga langit tersenyum dengan mentari pagi..sang guru pun bertanya pada santri saat mengaji: Cobalah menoleh pada jendela kemanusiaanmu, ternyata bumi yng kita pijak ini hanyalah bintik dalam sistem. berfikirlah...lalu jawab, apakah arti hidup??
#Salah satu santri mengacungkan tangannya: Maaf guru bolehkah saya menjawabnya? Hidup Adalah Ibadah Pada intinya, arti hidup dalam Islam ialah ibadah. Keberadaan kita dunia ini tiada lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Makna ibadah yang dimaksud tentu saja pengertian ibadah yang benar, bukan berarti hanya shalat, puasa, zakat, dan haji saja, tetapi ibadah dalam setiap aspek kehidupan kita,lahiriah dan bathiniah.
Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman : “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS Adz Dzaariyaat:56)

#Tiba-tiba ada ghuroba' (pengembara) yang lewat di depan rumah sang guru, dan mendengar pertanyaan itu "Apa arti hidup"??
ia pun sejenak merenung dan membuat ibarah (kiasan) yang di tulisnya dalam lembaran daun pisang, berbunyi:
Bayangkan jika ada kertas putih dengan setitik noda hitam di tengahnya, ke arah mana pandangan kalian akan tertuju?
(Jika kita melihat titik hitam, maka yang terlihat hanyalah ruang sempit yang penuh ketidaknyamanan karena sebuah noda hitam yang menempel, walaupun dia berada di ruangan yang sangat luas. Akan tetapi jika kita memandang kertas putih yang luas maka yang terlihat adalah keindahan sedangkan titik hitam adalah goresan yang menjadikan hidup menjadi indah)

Hidup tak ubahnya perjalanan singkat yang dipenuhi dengan serangkaian ujian yang menyapa silih berganti. Tanpa pandang bulu, ujian demi ujian datang menghampiri siapapun itu. Kaya, miskin, muda, tua, laki-laki, perempuan bahkan semua orang yang hidup di bumi ini. 
Terkadang ujian-ujian yang datang silih berganti membuat dada terasa sesak bahkan melelehkan butiran bening di pipi. Namun, yakinlah bahwa ujian tersebut merupakan ungkapan kasih sayang Allah SWT kepada kita. Allah SWT ingin agar kita tidak berpaling dari-Nya dan semakin mendekat kepada-Nya..Jika kita sedang menghadapi badai kehidupan, teruslah berjalan, jangan berhenti, jangan putus asa karena bisa jadi kita akan tenggelam dalam keadaan carut-marut, menakutkan, dan penuh ketidakpastian.  Lakukan saja apa yang dapat kita lakukan, dan yakinkan diri kita bahwa ‘badai’ tersebut pasti akan segera berlalu. 
Amal shalih merupakan perkara yang akan membuat dada menjadi lapang, cahaya dalam hati, sinar di wajah, kelapangan dalam rizki dan ungkapan kasih sayang terhadap orang-orang sekitar. Sedang maksiat adalah kesuraman dalam wajah, keliaran dalam tingkah dan kegelapan dalam hati. 
Jika tak mampu bersaing dengan para shalihin dalam ibadahnya, maka berlombalah dengan para pendosa dalam istighfarnya. (Ibnu Rojab)
Lakukanlah hal-hal kecil yang bisa kita lakukan di sekeliling kita. Meski kecil tetapi istiqomah (konsisten).  Kita tidak akan jatuh miskin jika setiap hari kita sisihkan uang 1000 rupiah untuk para pengemis. Dan dengan 1000 rupiah itu tidak akan menjadikannya kaya. Yang pasti, uang 1000 rupiah itu akan membuat hatinya bahagia.
Percayalah kepada Allah, maka Allah akan mempercayaimu dan meneguhkan langkah-langkahmu.

Saturday, April 5, 2014

TRY = MENCAPAI MIMPI HINGGA DI ATAS GALAKSI BIMA SAKTI

Setelah lama koma, kini penoreh tinta hadir kembali dengan tapakan sepatu kate sang ghuroba' (pengembara)..sejenak tertohok melihat prestasi Moshe Kai Cavalin... 
Lulus Kuliah di Usia 11 Tahun Dengan IPK 4.00. Jenius..!! Itulah kata yang pantas bagi Moshe Kai Cavalin, dia menyelesaikan kuliah di usia 11 tahun dengan IPK sempurna 4.0. Mantaaaaap bukan?? sedikit berbeda dengan Penoreh Tinta lulus kuliah dengan IPK 3.96, hehehehe, just intermezzo;-)...oke guys kita lanjutkan kembali kisahnya...Moshe Kai Cavalin dilahirkan dari Ayah keturunan Brazil dan Ibu keturunan Cina pada tanggal 14 Februari 1998 dengan nama Cina Kai Hsiao Hu yang artinya macan yang patuh atau penurut.
Moshe Kai Cavalin tidak pernah mengenyam pendidikan formal SD sampai dengan SMA karena beberapa kali ditolak mengingat kemampuannya yang sudah diatas rata-rata. Walhasil, Homeschooling akhirnya menjadi pilihan dan Chien, Ibu Moshe yang lulusan master administrasi bisnis kemudian memutuskan keluar dari pekerjaan untuk mengajar anaknya sendiri yang kemudian mengantarkan moshe menjadi orang hebat. Pada usia tujuh tahun, Moshe menyelesaikan SMP dan SMA di rumah. 
Dengan pengurangan untuk melihat televisi dan bermain videogame,perkembangannya mulai pesat, dia mulai memenangkan kontes internasional seni bela diri, belajar untuk menyelam. Pada usia delapan tahun, Moshe mendaftar lagi dan diterima setelah lulus ujian masuk. Awalnya dia hanya boleh mengikuti dua kelas yakni matematika dan fisika. Namun, setelah Moshe selalu mendapatkan nilai A plus, ia diperbolehkan mengikuti kelas lain. Ketika Moshe mulai kuliah di usia 8 tahun, dia adalah siswa termuda di kelasnya. Namun, dia mampu memberikan les privat kepada teman-teman sekelasnya yang berusia 19 hingga 20 tahun dalam mata pelajaran matematika dan fisika. Moshe menyelesaikan kuliahnya di bidang matematika di East Los Angeles Community College di usia 11 tahun. Indeks Prestasi (IP)-nya pun sempurna dengan IPK 4,0.
Keberhasilannya hingga saat ini sangat besar ditopang oleh peran dari orang tuanya yang hebat yang begitu mencintai dan menyayangi anaknya.
Moshe Kai Cavalin menolak jika disebut jenius, Menurut Moshe, ‘Jenius’ hanyalah sebuah kata, seperti IQ, itu istilah yang dibuat oleh orang yang hanya mengklasifikasikan satu hal, dan mereka mengabaikan segala sesuatu yang lain yang membentuk seorang individu.

“Saya tidak suka disebut jenius dan saya tidak ingin disebut seperti itu…Yang saya lakukan adalah mencoba untuk mendapatkan kebijaksanaan melalui pengetahuan dan saya pikir melatih kebijaksanaan jauh lebih baik daripada menjadi jenius,” Kata Moshe.
Saya hanya mengambil keuntungan dari apa yang saya miliki. semua orang memiliki potensi untuk menjadi istimewa, namun anda harus mengambil keuntungan dari potensi itu, dan saya pikir semua orang dapat memiliki potensi untuk menjadi seperti saya, Namun mereka tidak mengambil kesempatan itu. itu sebabnya orang menganggap saya sepesial. SAYA BEKERJA KERAS, SAYA MERENCANAKAN KE DEPAN untuk mencapai tujuan saya menuju kehidupan yang lebih baik. Tambahnya


Selepas sarjana, Moshe Kai Cavalin ingin terus melanjutkan sekolahnya. Beberapa universitas yang jadi bidikannya adalah Stanford, Massachusetts Institute of Technology (MIT) atau University of Nevada, Las Vegas untuk mengambil matematika, astrofisika, maupun fisika teoritik. Alternatif lainnya adalah mengambil bisnis di Harvard. Moshe juga bermimpi mendapat lisensi pilot. Seorang remaja dengan banyak impian. menguasai bahasa Spanyol, Portugis, Italia, Inggris, dan Mandarin ini tidak pelit dalam membagi tips sukses. Dia berbagi kiat suksesnya dengan menerbitkan buku setebal sekitar 100 halaman. ‘We Can Do’ demikian judul bukunya. Butuh waktu 4 tahun bagi Moshe untuk menyelesaikan buku itu. Maklum dia cukup sibuk dengan berbagai aktivitasnya.

‘We Can Do’ ditulis dalam bahasa Inggris untuk pasar Amerika. Sedangkan untuk pasar Asia, Moshe menulisnya dalam bahasa Mandarin. Di buku itu, Moshe menyarankan agar melakukan hal-hal terbaik selama masih ada waktu. Ini tidak berarti seseorang harus belajar sepanjang hari. Banyak hal yang bisa dilakukan di waktu-waktu yang kita miliki. Seseorang yang serius melakukan hobinya pun bisa berhasil. Misalnya Moshe yang menekuni hobi bela diri, memiliki banyak piala dari olahraga ini.

Biografi, Moshe Kai Cavalin
Saya mencapai titik di mana banyak orang menganggap tidak mungkin pada usia saya. Saya mencapai setinggi Bulan, tapi siapa saja yang benar-benar mencoba, bisa mencapai di atas galaksi Bima Sakti,” tulisnya dalam buku 'We Can Do'.

Referensi :
- http://menujuhijau.blogspot.sg/2012/04/moshe-kai-cavalin-sarjana-remaja-yang.html

- http://kolom-biografi.blogspot.com/2013/10/biografi-moshe-kai-cavalin-lulus-kuliah.htm

Arsip Blog

Artikel Terpopuler