Kini hatiku mulai terkoyak untuk membuka bongkahan geliatan kata daLam cita rasa kehidupan yang tiada fana...
Alhamdululillah,
yakinlah guys! tak akan pernah sia-sia usaha yg keras (niat sungguh-sungguh)
disertai do'a...meski kadang di saat yg kita merasa tak mampu dan mnyerah
"ya sudahlah" seolah tiada harap yg hinggap, saat pasrah mulai terucap,
usaha keras seolah terhenti krena waktu yg melaju..Justru saat itulah
kita menang..karena Tuhanmu tak pernah tidur dan Maha Mengetahui..Man
Jadda Wa Jada..melangkah dengan rasa yakin, dan senyuman menghias di bibir, kini ku sempatkan sela detik jarum jam tuk sejenak bertemu sahabatku "Tere Liye" di kancah Torehan Tinta, ia mambeberkan kata demi kata yang ia patah-patahkan menjadi beberapa patah kata tentang kehidupan:
Mengapa dunia di ciptakan berbeda??? sebuah pertanyaan yang tak pernah lekang dari telinga kehidupan kita.
“Orang-orang yang memiliki tujuan hidup, tahu persis apa yg hendak
dicapainya, maka baginya semua kesedihan yang dialaminya adalah tempaan,
harga tujuan tersebut. Dan sebaliknya.”
Hidup ini adalah sebab-akibat.
Bedanya, bagi manusia sebab-akibat itu membentuk peta dengan ukuran
raksasa. Kehidupanmu menyebabkan perubahan garis kehidupan orang lain,
kehidupan orang lain mengakibatkan perubahan garis kehidupan orang
lainnya lagi, kemudian entah pada siklus yang keberapa, kembali lagi ke
garis kehidupanmu....Saling mempengaruhi, saling berinteraksi...Sungguh kalau kulukiskan peta itu maka ia bagai bola raksasa dengan
benang jutaan warna yang saling melilit, saling menjalin,
lingkar-melingkar. Indah. Teramat indah...Sama sekali tidak rumit..(sela bercerita sesekali ia tersenyum, seraya tersenyum untuk kehidupan). Begitulah kehidupan, Ada yang kita tahu, ada pula yang tidak kita
tahu. Yakinlah, dengan ketidak-tahuan itu bukan berarti Tuhan berbuat
jahat kepada kita. Mungkin saja Tuhan sengaja melindungi kita dari tahu
itu sendiri. Benarlah. Jika kalian sedang bersedih, jika kalian sedang terpagut
masa lalu menyakitkan, penuh penyesalah seumur hidup, salah satu obatnya
adalah dengan menyadari masih banyak orang lain yang lebih sedih dan
mengalami kejadian lebih menyakitkan dibandingkan kalian. Masih banyak
orang lain yang tidak lebih beruntung dibandingkan kita. Itu akan
memberikan pengertian bahwa hidup ini belum berakhir. Itu akan membuat
kita selalu meyakini: setiap makhluk berhak atas satu harapan..
kembali ku pertanyakan: mengapa dunia diciptakan dengan
penuh perbedaan, yang satu dilebihkan dari yang lain... ada yang bisa
melihat. Bisa mendengar, ada juga yang tidak. Ada yang cerdas, ada yang
tidak. Apakah semua itu adil? Apakah takdir itu adil? Padahal bukankah
semua pembeda itu hanyalah semu...Tidak hakiki. Ketika sang waktu
menghabisi segalanya, bukankah semua manusia sama??, sedikit mencekam, hmmmm...Hidup harus terus berlanjut,tidak peduli seberapa menyakitkan atau membahagiakan, biar waktu yg menjadi obat, ada banyak cara menikmati sepotong kehidupan saat kalian sedang
tertikam belati sedih. salah satunya dengan menerjemahkan banyak hal
yang menghiasi dunia dengan cara tak lazim. saat melihat gumpalan awan
di angkasa. saat menyimak wajah-wajah lelah pulang kerja. saat menyimak
tampias air yang membuat bekas di langit-langit kamar. dengan pemahaman
secara berbeda maka kalian akan merasakan sesuatu yang berbeda pula.
memberikan kebahagiaan utuh -yang jarang disadari- atas makna detik demi
detik kehidupan. Tak peduli lewat apa penerimaan, pengertian, pemahaman itu datang. Tak
masalah meski lewat kejadian yang sedih dan menyakitkan. Biarkan dia
jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin merengkuhnya, membawa pergi
entah kemana.
Tidak ada mawar yang tumbuh di tegarnya karang
Namun,
Mawar akan tumbuh di tegarnya karang, jika KAU menghendaki;-)