Part 1
Bukankah setiap orang berhak meraih sukses dan mempunyai mimpi…menemukan dan menggapai apa yang diinginkan adalah hal yang lumrah, namun
apakah setiap skala itu akan melurus tiada belokan dalam kepak sayap pelajuan??? Terkadang kita melupa akan arti bahagia saat ujian datang
menyapa, sesunggihnya semuanya berputar dan purna tergantikan cahaya.
Tatkalah senyuman mulai menghilang, sendiri pun membelenggu
langkah, tak salah jika hadirnya mimpi-pun tertabir gelap, sunyi, dan belasan tanda
tanya berkeliaran di sekitar fikiran yang tertidur, menahan keinginan serta harapan melaju kearah realita. Kini halusinasi,
golakan di dada, dan semua bahasa "impian" dalam jiwa seolah tak dapat ditemukan
jawabannya.
Dituliskannya kata-kata sederhana dalam selembar surat, hanya untuk
memastikan apakah puing-puing cahaya itu masih tersisa dan singgah dalam angan,
akankah terucap “Wassalammu’alaikum Mimpi” mencoba menghilangkan Bayang-bayang hitam
yang menghantui, rasa itu menyiksa dan mendekap dalam kepedihan…
Sejenak tertegun dalam kekalutan hiruk pikuk ruang lapang berjajar
bahasa suka duka, berteman dengan lusuhan sampah kegalauan, pertemuan itu kini
sepi, sapa dalam koma berakhir berlumur kehampaan, dulu jiwa yang dikenal take
it easy, have fun your day kini terasa terbaring meregang nyawa menyapu
setiap bayang harap masa lalu, seperti alunan detak jantung yang tak tertahan
melawan waktu…
Sorot yang dinanti kini mengumbar kepahitan, menguak cerita masa
silam, helaian napas pelan, tatapan kosong, menggernyit dan melipat kedua
tangan di meja, terlihatnya menunduk resah, “ku rasa ia terjebak dalam buncah ilusi hati yang menipu otak”, pertanyaan demi pertanyaan seolah hadir bagai pisau yang menusuk telinga
saat mendengar, membuat otaknya kosong dan berjalan penuh dengan keraguan.
Hening, bunyi debur ombak di luar menyelinap di antara kebisuan
perasaan yang berkecamuk, sekelompok musisi ternama terlihat menempati sepetak
ruang, suara itu, gesekan biola itu, irama musik yang memenuhi setiap ujung
dinding memberi celah ruang harapan untuk terus menatap dan membuka mata yang
mulai menutup pelan tiada kebahagiaan.
Elang Rajawali, kepakan sayapnya yang menantang, seruit suaranya
yang lantang, sapanya seolah membuka perban luka yang mulai kronis, terlebih
saat membuka kotak musik kehidupan memberikannya petunjuk dari serangkaian
misteri…
#.......#
To be Continue……………..